Rabu, 18 Desember 2013

Kubro Siswo Kendal

Kubrosiswo yang spiritual, enerjik dan genit 
Kubrosiswo merupakan kesenian tradisional berlatar belakang penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa. Kubro berarti besar dan siswo berarti siswa atau murid, mengandung arti murid – murid Tuhan yang diimplementasikan dalam pertunjukan yang selalu menjunjung kebesaran Tuhan. Kubro sisiwo merupakan singkatan dari Kesenian Ubahing Badan Lan Rogo (kesenian mengenai gerak badan dan jiwa), sarana untuk mengingatkan umat islam dan manusia pada umumnya agar menyelaraskan kehidupan dunia dan akhirat.
Termasuk salah satu jenis kesenian tradisional khas Kendal Bangunkerto Turi Sleman. Konon, berasal dari daerah sekitar candi Mendut. Sejak tahun 1965 kesenian ini sudah ada di daerah Borobudur dan sekitarnya. Kapan dan dimana tepatnya diciptakan belum ada keterangan yang pasti.
Kubrosiswo juga sering dikaitkan dengan Ki Garang Serang, prajurit Pangeran Diponegoro yang mengembara di daerah Pegunungan Menoreh untuk menyebarkan Agama Islam. Dalam pengembaraannya, beliau memasuki hutan lebat yang masih banyak di huni oleh binatang buas. Ketika hutan itu dibakar, terjadilah pertentangan antara Ki Garang Serang dengan sekelompok binatang buas. Tetapi karena kesaktiannya, maka para binatang buas dapat tunduk dan mengikuti perintah beliau.
Selain menyebarkan Agama Islam, beliau juga berjuang mengusir penjajah. Tidak heran jika irama gerak dalam kubrosiswo bercirikan tarian prajurit yang ritmis dan padu dengan musik yang menggugah semangat. “roh” Kubro Siswo yang bersifat spiritual, enerjik dan genit.
 
Kesenian ini umumnya dipentaskan pada malam hari dengan durasi kurang lebih 5 jam dan ditampilkan secara massal, dengan musik pengiring mirip dengan lagu perjuangan dan qasidah, tetapi liriknya telah diubah sesuai misi Islam. Kesenian ini diiringi dengan bende, Ketiplak, Bedug, Markis, Drum & Kendang . Dandanan mereka seperti tentara pada jaman keraton, tapi dari pinggang kebawah memakai dandanan ala pemain bola tak lupa ada “Wasit” yang memakai peluit. Selain memadukan antara tari-tarian dan lagu serta musik tradisional, terdapat juga atraksi-atraksi yang menakjubkan. Diantaranya mengupas kelapa dengan gigi, Menari Diketinggian memakai Tali diikatkan di tiang bamboo ( Atraksi Komedi ), Berguling – guling diatas duri salak / pelepah salak, Main bola Api, & naik tangga yang anak tangganya terdiri dari beberapa berang (istilah jawa bendho) dan yang lebih menariknya lagi beberapa penarinya ada yang kesurupan (ndadi, trance) atau kemasukan roh.
Di akhir acara pawang akan memaksa para pemain untuk disadarkan lagi / untuk melepas roh asing yang menempel pada tubuh si penari. Ketika tubuh si penari sudah di tangkap atau di jinakan pun do’a di panjatkan, maka ia akan terkulai lemas. Ketika semua penari berhasil disembuhkan maka selesailah acara tersebut.
Dalam lagu yang dinyanyikan itu, terdapat beberapa pesan-pesan dakwah. Pesan yang diharapkan mampu mempengaruhi segi kognitif para penontonnya, terutama dalam hal pengetahuan keagamaan.
Salah satu contoh syair lagu dalam Kubro Siswo adalah :
Kito Poro Menungso
(Kita Semua Manusia)
Kito poro menungso ayo podo ngaji
(Kita semua manusia ayo mengaji)
Islam ingkang sampurno pepadanging bumi
(Islam agama yang sempurna, memberi cahaya bagi bumi)
Ayo konco-ayo konco ojo podo lali
(Ayo kawan-ayo kawan jangan sampai lupa)
Lali mundhak ciloko mlebu njroning geni
(Lupa membuatmu celaka, masuk dalam api)
Yo iku aran neroko bebenduning Gusti
(Yaitu neraka tempat pembalasan Tuhan) 


Paguyuban Kubro siswa di Kendal Bangunkerto (Bangun Siswa) sempat timbul dan tenggelam dengan masa kejayaan pada saat dipimpin / di tokohi oleh beberapa Bapak – bapak  yaitu Bapak Mardi, Muh Syamsudin, Bpk Sarman, Bpk Zainuri, Bpk Masidi,         Bpk Purwanto H, Bpk Boidi dll
Saat itu, cukup sering pentas di tempat warga yang sedang hajatan, ada event , atau pentas HUT RI.
Kesenian ini memang membawa syiar keagamaan khususnya agama Islam.
Sepenggal Syair – syair lagu Kubro Siswo:
1.       Selamat Datang
Selamat datang kami ucapkan
Selamat datang ditempat ini
Salam kami  dengan bahagia
Selamat datang semua
Riang hati kami semua
Pada malam yang mulia ini
Kedatangan ibu dan bapak
Selamat datang semua…
2.       Sluku – Sluku Bathok
Sluku – sluku bathok
Bathoke ela elo
Siromo menyang solo
Leh olehe payung mutho
Mak jenthir lolo.. bah
Wong mati ora obah
Nek obah medeni bocah
Yen urip ayo Ngibadah
3.       Ayo Simbah – simbah
Ayo simbah – simbah
Nuli do ngibadah
Jamane wis susah
Ojo kakean polah
Ayo adi – adi
Nuli podho ngaji
Besok neng akhirat
Bakal dadi mukti
Ayo poro konco
Negakke agomo
Jamane wis tuo
Ojo kakean murko
4.       Anak Kambing Saya
Mana dimana anak kambing saya
Anak kambing saya di bawah pohon kwaru
Siapa – siapa yang harus kita bela
Yang harus kita bela yang tunduk pada Tuhan
Dst…
5.       Putro Santri
Anakke wong santri kudu tansah lungo ngaji
Dst….
6.       Burung Tantina
7.       Poro Muslimin, Sholawatan
8.       Dan masih banyak lagi 
sumber:http://jogjakartaok.blogspot.com/p/blog-page_3312.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar